This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, September 21, 2015

Tata cara wawancarai narasumber dengan baik



Sebaiknya sebelum membahas tata cara wawancara yang baik kita harus mengetahui apa itu wawancara. Wawancara adalah berbincangan antar pewawancara dengan narasumber dengan cara face to face. Biasanya dilakukan dengan dua orang saja namun ada juga yang lebih. Dalam mewawancarai narasumber sebaiknya kita harus mencari materi pertanyaan yang menarik dan tepat dengan si narasumber.
Pertanyaan – pertanyaan yang menarik akan membawa si narasumber enjoy dan akan merasakan seperti tidak sedang diwawancarai. Serta pertanyaanya harus sesuai dengan si narasumber misal kita ingin mewawancari narasumber dengan tema sport sebaiknya kita mencari narasumber yang bekerja / gemar dalam olahraga jangan sampai mencari narasumber yang bidang profesinya seorang koki / chef.
Dibawah ini adalah tata cara bagaimana mewawancarai narasumber dengan baik :
1.       Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kalian harus membuat janji terhadap narasumber agar tidak terjadi kesalahan waktu. Bertanya kepada narasumber apakah bersedia untuk diwawancarai seputar dengan topik yang kalian buat. Dan sepakatkan waktu yang setidaknya cocok buat kedua pihak.
2.       Setelah sepakat kapan dan dimana untuk melakukan wawancara, kalian harus menyiapkan beberapa pertanyaan yang ingin kalian tanyakan. Pertanyaan – pertanyaan yang baik harus memperhatikan unsur 5W +1H. Namun ketika proses wawancara sebaiknya kalian jangan terpaku terhadap pertanyaan yang kalian buat sebelumnya. Sebaiknya ikuti saja alur yang si narasumber berikan.
3.       Jangan sampai dihari H nya kalian terlambat atau berpenampilan buruk itu akan membuat penilaian narasumber kepada kalian akan berkurang. Setidaknya berpenampilan rapih dan datang tepat pada waktu perjanjianya. Kalaupun memang tidak dapat datang tepat waktu kalian harus kasih kabar kepada narasumber agar memberi kerenggangan waktu. Tapi sebaiknya kalian harus tepat waktu aja deh hehe ^^
4.       Tape recorder, buku catatan dan alat tulis adalah barang keramat yang harus wajib kalian bawa pada waktu wawancara. Dan jauhkan pertanyaan “boleh diulang lagi jawabanya bu/pak?”
5.       Ketika narasumber memberi jawaban jangan kalian potong dengan pertanyaan yang lainnya. Biarkan dahulu narasumber memberi jawabanya sampai selesai baru kalau sudah selesai kalian boleh bertanya lagi. dan jauhkan (lagi) pertanyaan yang berbelit-belit/rumit.
6.       Netral. Itu sikap yang kalian tunjukkan pada narasumber. Karena sebenarnya tugas kalian hanyalah menerima opini mereka meskipun opini mereka (menurut kalian) tidak baik.
7.       Dan terakhir adalah ramah. Sikap ramah terhadap narasumber memberikan nilai plus kepada kalian dan jika dilain waktu kalian ingin mewawancarai narasumber tersebut akan tidak susah membuat janjinya ^^

Diusahakan trik – trik yang diatas anda lakukan agar proses wawancara kalian berjalan lancar tanpa ketegangangan ataupun gangguan apapun. Semangat ^^

Step step menjadi reporter



Reporter adalah profesi yang tergolong berintelektual dan prefesional. Mereka tak henti-henti belajar untuk menjadi yang terbaik. Kuliah sepanjang hidupnya. Orang yang berpergian lalu menulis kembali perjalanan mereka juga bisa disebut reportase. Menjadi reporter gampang – gampang susah. Oleh sebab itu saya membuka bahasan ini untuk mempermudahkan anda yang memangnya punya dasar menjadi reporte atau bercita – cita menjadi reporter.
 Pertama-tama yang harus kalian terapkan adalah PASSION. Terapkan passion kalian di bidang reporter. Jangan hanya diawalnya saja kalian semangat menjadi reporter namun pada waktu dateline atau pada waktu yang ga enak – enak kalian jadi males untuk bekerja. Terapkanlah semangat kalian menjadi reporter dihati kalian, meskipun dibanting kesana kesini ataupun disuruh lari 100x keliling lapangan sepak bola (mulai ngaco) tapi klo dihati kalian cinta dengan reporter pasti kalian akan merasakan nikmatnya.
Kedua. Kalian harus giat mencari kontak narasumber entah itu narasumber yang baik maupun jutek. Hubungi narasumber mulai dari media sosialnya, biasanya narasumber akan menyambut dengan senang hati kalau ada yang mewawancarainya.
Ketiga. Percaya Diri atau bisa disingkat PD. Masih banyak reporter – reporter yang khususnya reporter magang yang masih malu-malu keong buat ngehubungin narasumber. Banyak alasan yang bersarang dikepalanya, takut inilah takut itulah dan berakhir dimarahi bos karena sudah jatuh dateline. Sebaiknya untuk reporter magang atau baru tingkatkan dulu ke-PD-an kalian. Percaya diri lah didepan narasumber atau ketika sedang menghubungi reporter.
Dan terakhir ialah frendly atau ramah. Jadilah reporter yang ramah dan supel. Syukur aja kalau dapat narasumber yang extrovert namun kalau introvert coba hayoo? Heheee. Pendekatan adalah solusi yang tepat buat kalian. Biasanya sebelum proses wawancara adalah moment yang pas buat kalian menjalankan sesi pendekatan. Tanyakanlah “lagisibuk apa sekarang” atau “bagaimana bisnis yang ‘itu’ baikkah?” dan sebagainya

Sebagai reporter mengharuskan membangun jiwa yang supel terhadap narasumber agar jika dilain waktu disuruh sama big bos untuk mewawancarai mereka lagi tidak terjadi kecanggungan. Tambahan jika hasil wawancara tersebut ingin ditampilkan sebaiknya hubungi si narasumber agar melihat bagaimana hasilnya. Sesuai hati mereka atau tidak.

Jenis – jenis editor dalam ilmiah



Didalam dunia jurnal ilmiah ada beberapa jenis editor yang mempunyai fungsinya masing – masing. Dikutip dari (http://pkpschool.sfu.ca) ada 8 jenis editor, diantaranya adalah :
1.       Copy-esitors (Sub-Editor) : editor ini berfungsi untuk pengecekkan tata bahasa yang kurang tepat, mempersiapkan naskah yang ingin typesetting. Serta dapat berfungsi untuk mereset halaman.
2.       Technical Editors : sama seperti Copy-Editor namun untuk masalah porsi Technical Editor melakukan porsi yang lebih besar daripada Copy-Editor.
3.       Editorial Assistants : berfungsi untuk pengiriman, meninjau, penerimaan atau penolakan proses. bekerja di kantor redaksi.
4.       Managing Editor : yang bertanggung jawab atas pekerjaannya Editorial Assistans serta sering mereka membuat beberapa keputusan terhadap jurnal yang ditolak maupun diterima.
5.       Editor Board Members : sering mewakili jurnal dalam komunitas tertentu dan terkadang menulis artikelnya juga.
6.       Advisory or Associate Editor : sering bekerja sama dengan Editors-in-Chief dan bertanggung jawab pada bagian tertentu dari jurnal
7.       Associate Editors or Deputy Editors : sama seperti Advisory or Associate Editor, ia bekerja sama pula dengan Editors-in-Chief. Sering membantu memberikan strategi dalam jurnal.
8.       Editors-in-Chief : bisa dibilang kalau bagian ini adalah kedudukan yang paling senior sebab dibagian ini semua isi jurnal serta strategi editor adalah tanggung jawab Editor-in-Chief. Bagian ini juga sering kita kenal dengan sebutan “editor”

Editor yang Handal, wajib memenuhi syarat



Perlu disadari bahwa didalam jurnal yang laris manis pasti selalu ada editor yang handal. Editor adalah profesi yang selalu dihubung eratkan pada sang penulis, oleh sebab itu editor dan penulis harus mempunyai hubungan yang baik jika ingin memplubisikan bersama. Tugas editor adalah mengedit naskah yang sudah ditulis oleh si penulis apakah hasil karyanya plagiasi atau memeriksa kebenaran sumber kutipan (jika ada). Serta keputusan bersama yang disepakati bersama pula agar ketika proses editing tidak terjadi promble terhadap materi, penulisan dan gambar.
Dalam bahasan ini saya akan memberitahu apa aja sih untuk menjadi editor yang baik dan handal. Menjadi seorang editor itu kita harus ulet, rajin, dan teliti. Jangan sampai kita mengambil materi yang tidak telas sumbernya sebab itu akan merusak image yang ingin kamu bangun untuk menjadi editor yang baik dan handal. Selain diatas ada juga syarat – syarat yang perlu kalian ketahui.
1.       Menguasai EYD dan paham dalam kebahasaan
Ini adalah modal awal untuk menjadi editor yang baik dan handal. Modal awal ini berfungsi untuk membuat kalimat yang efisien dan koheren dengan tujuan agar pempaca dapat dengan mudah memahami isi bacaan tersebut. Bila perlu ada tambahan sedikit variasi terhadap tulisannya ataupun covernya.

2.       Sering – seringlah membaca dan menulis
Ini adalah modal selanjutnya, jika kita sering membaca bacaan dan mengaplikasikan kembali dengan kita membuat sebuah bacaan pasti kita bakalan tau dimana sih letak kata – kata ‘ini’ biar enak dan mudah dipahami pembaca.

3.       Menguasai bahasa asing
Tentunya pada zaman sekarang banyak dibutuhkan editor handal yang dapat menerjemahkan sebuah buku bukan. Maka dari itu kalian harus menguasai setidaknya 3 bahasa (inggris, mandarin, perancis). Dan tak sedikit penerbit akan memasukan syarat dapat berbahasa inggris didalam persyaratan dalam surat kontraknya.

4.       Sensitif dan teliti
Resiko untuk mengambil profesi editor adalah harus mempunyai kesensitifan dan ketelitian terhadap sebuah bacaan. Editor harus membaca berulang-ulang kali hasil tulisan dari penulis apakah sudah dapat dipahami atau masih ada keganjalan – keganjalan yang belum tepat keberadaanya. Untuk melatih kesensitifan terhadap editing yaitu perbanyak jam terbang hahaha

Semoga ulasan ini membantu kalian menjadi editor – editor handal yang dapat membanggakan nama bangsa ^^