Monday, September 21, 2015

Step step menjadi reporter



Reporter adalah profesi yang tergolong berintelektual dan prefesional. Mereka tak henti-henti belajar untuk menjadi yang terbaik. Kuliah sepanjang hidupnya. Orang yang berpergian lalu menulis kembali perjalanan mereka juga bisa disebut reportase. Menjadi reporter gampang – gampang susah. Oleh sebab itu saya membuka bahasan ini untuk mempermudahkan anda yang memangnya punya dasar menjadi reporte atau bercita – cita menjadi reporter.
 Pertama-tama yang harus kalian terapkan adalah PASSION. Terapkan passion kalian di bidang reporter. Jangan hanya diawalnya saja kalian semangat menjadi reporter namun pada waktu dateline atau pada waktu yang ga enak – enak kalian jadi males untuk bekerja. Terapkanlah semangat kalian menjadi reporter dihati kalian, meskipun dibanting kesana kesini ataupun disuruh lari 100x keliling lapangan sepak bola (mulai ngaco) tapi klo dihati kalian cinta dengan reporter pasti kalian akan merasakan nikmatnya.
Kedua. Kalian harus giat mencari kontak narasumber entah itu narasumber yang baik maupun jutek. Hubungi narasumber mulai dari media sosialnya, biasanya narasumber akan menyambut dengan senang hati kalau ada yang mewawancarainya.
Ketiga. Percaya Diri atau bisa disingkat PD. Masih banyak reporter – reporter yang khususnya reporter magang yang masih malu-malu keong buat ngehubungin narasumber. Banyak alasan yang bersarang dikepalanya, takut inilah takut itulah dan berakhir dimarahi bos karena sudah jatuh dateline. Sebaiknya untuk reporter magang atau baru tingkatkan dulu ke-PD-an kalian. Percaya diri lah didepan narasumber atau ketika sedang menghubungi reporter.
Dan terakhir ialah frendly atau ramah. Jadilah reporter yang ramah dan supel. Syukur aja kalau dapat narasumber yang extrovert namun kalau introvert coba hayoo? Heheee. Pendekatan adalah solusi yang tepat buat kalian. Biasanya sebelum proses wawancara adalah moment yang pas buat kalian menjalankan sesi pendekatan. Tanyakanlah “lagisibuk apa sekarang” atau “bagaimana bisnis yang ‘itu’ baikkah?” dan sebagainya

Sebagai reporter mengharuskan membangun jiwa yang supel terhadap narasumber agar jika dilain waktu disuruh sama big bos untuk mewawancarai mereka lagi tidak terjadi kecanggungan. Tambahan jika hasil wawancara tersebut ingin ditampilkan sebaiknya hubungi si narasumber agar melihat bagaimana hasilnya. Sesuai hati mereka atau tidak.

0 comments:

Post a Comment