Reporter adalah profesi yang tergolong berintelektual dan
prefesional. Mereka tak henti-henti belajar untuk menjadi yang terbaik. Kuliah
sepanjang hidupnya. Orang yang berpergian lalu menulis kembali perjalanan
mereka juga bisa disebut reportase. Menjadi reporter gampang – gampang susah.
Oleh sebab itu saya membuka bahasan ini untuk mempermudahkan anda yang
memangnya punya dasar menjadi reporte atau bercita – cita menjadi reporter.
Pertama-tama yang
harus kalian terapkan adalah PASSION. Terapkan passion kalian di bidang
reporter. Jangan hanya diawalnya saja kalian semangat menjadi reporter namun
pada waktu dateline atau pada waktu yang ga enak – enak kalian jadi males untuk
bekerja. Terapkanlah semangat kalian menjadi reporter dihati kalian, meskipun
dibanting kesana kesini ataupun disuruh lari 100x keliling lapangan sepak bola
(mulai ngaco) tapi klo dihati kalian cinta dengan reporter pasti kalian akan
merasakan nikmatnya.
Kedua. Kalian harus giat mencari kontak narasumber entah itu
narasumber yang baik maupun jutek. Hubungi narasumber mulai dari media
sosialnya, biasanya narasumber akan menyambut dengan senang hati kalau ada yang
mewawancarainya.
Ketiga. Percaya Diri atau bisa disingkat PD. Masih banyak
reporter – reporter yang khususnya reporter magang yang masih malu-malu keong
buat ngehubungin narasumber. Banyak alasan yang bersarang dikepalanya, takut
inilah takut itulah dan berakhir dimarahi bos karena sudah jatuh dateline.
Sebaiknya untuk reporter magang atau baru tingkatkan dulu ke-PD-an kalian.
Percaya diri lah didepan narasumber atau ketika sedang menghubungi reporter.
Dan terakhir ialah frendly atau ramah. Jadilah reporter yang
ramah dan supel. Syukur aja kalau dapat narasumber yang extrovert namun kalau
introvert coba hayoo? Heheee. Pendekatan adalah solusi yang tepat buat kalian.
Biasanya sebelum proses wawancara adalah moment yang pas buat kalian
menjalankan sesi pendekatan. Tanyakanlah “lagisibuk apa sekarang” atau
“bagaimana bisnis yang ‘itu’ baikkah?” dan sebagainya
Sebagai reporter mengharuskan membangun jiwa yang supel
terhadap narasumber agar jika dilain waktu disuruh sama big bos untuk
mewawancarai mereka lagi tidak terjadi kecanggungan. Tambahan jika hasil
wawancara tersebut ingin ditampilkan sebaiknya hubungi si narasumber agar
melihat bagaimana hasilnya. Sesuai hati mereka atau tidak.
0 comments:
Post a Comment