This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, August 14, 2015

Perbedaan penerbit dan percetakan



Masyarakat umum masih ada beberapa yang beranggapan jika penerbit sama dengan percetakan. Memang benar dalam dunia penerbitan selalu terkait dengan percetakan, namun penerbitan dan percetakan sangatlah berbeda. Dalam pengertian penerbit adalah sebuah perusahaan yang mengolah naskah belum jadi hingga bisa menjadi sebuah buku yang dapat diperjualkan di toko-toko buku atau sering disebut dengan industri gagasan. Sedangkan percetakan adalah perusahaan yang melakukan pracetak, mencetak, dan masalah dalam mencetak suatu buku, majalah ataupun koran dan sejenisnya atau bisa disebut industri biasa.

Yang membedakan penerbit dan percetakan adalah modal keduanya berbeda. Jika penerbitan bermodalkan gagasan, berbeda pula dengan percetakan yang bermodalkan mesin – mesin yang dapat mengerjakan setiap orderan. 


Seperti yang terdapat dibuku “Taktis Menyunting Buku” karya dari Bambang Trim, perbedaan penerbit dengan percetakan adalah

Pernebitan                                                                   Percetakan

Investasi Kecil                                                                                     Investasi Besar
Running by Program                                                                           Running by Orde
BEP dalam jangka pendek                                                                   BEP dalam jangka panjang
Margin keuntungan besar                                                                   Margarin keuntungan kecil
Resiko : tidak dijual                                                                             Resiko : kesalahan cetak

Profesi yang terdapat diruang lingkup penerbitan



Dalam perusahaan pasti selalu ada bagian – bagian untuk mengerjakan setiap pekerjaan yang telah dibagikan begitu pula dengan dunia penerbitan. Didalam penerbitan sudah ada bagian – bagiannya seperti penulisan, editor, layouter, pencetak buku sampai dengan distribusi ke konsumen. Berikut untuk menjelaskan lebih rinci apa saja tugas – tugasnya.

A.      Penulis
Penulis adalah input pada penerbitan, karya – karya mereka akan diproses menjadi suatu bacaan bagi pembaca dan konsumen. Meskipun menjadi seorang penulis belum terlalu populer namunmasih ada segelintir org yang menjadikan menulis sebagai pekerjaan pokok. Asma Nadia dan Riri Riza contohnya dan masih banyak lagi. Di dalam Penulis juga masih dibedakan menjadi 5 bagian yaitu pengarang, penerjemah, penyadur, ilustrator, dan penghimpunan.

B.      Editor
Seseorang yang bertugaskan untuk mengoreksi karya tulis si pengarang. Tugas menjadi editor adalah menyunting, mengedit dan menghilangkan hal yang tidak perlu pada bacaan sehingga menjadi apik untuk dibaca oleh konsumen dan konsumen pun akan tertarik dengan bacaan tersebut. Di tim editor pun ada bagian – bagiannya seperti Editor, Asisten Editor, Associate-editor, Copy Editor (penyuntingan), Korektor, Reader, Field Editor, Managing Editor dan Senior Editor.

C.      Percetakan
Naskah pengarang yang telah melalui proses editor akan dikembalikan pada pengarang lagi untuk dikoreksi kembali dengan si pengarang. Dan apabila dari semua pihak setuju, naskah akan dikirim ke penerbit agar difiat cetak setelah itu dibawa ke bagian plate. Agar dapat di proses oleh tim pencetak hingga menjadi buku yang dapat dinikmati.

D.      Distributor
Inti dari semua proses diatas adalah membuat suatu bacaan / buku untuk disebarluaskan pada konsumen. Dan disini fungsi dari distributor. Distributor adalah orang yang akan menyebarluaskan buku yang telah siap dibaca kepada seluruh masyarakat. Biasanya distributor akan bekerja sama dengan beberapa atau bahkan semua toko buku untuk memasukkan barang. Karena jika distributor membeerikan langsung kepada konsumen itu akan melanggar kode etik IKAP. Maka dari itu distributor dengan toko buku adalah suatu mata rantai dalam dunia distributor.

Penggarapan naskah yang layak



Yang diawalin dengan penulis yang menulis sebuah naskah lalu dikirim ke penerbit dan dibawa ketangan editor. Entah naskah itu berupa softcopy ataupun hardcopy, namun jika kita lihat di jaman yang serba online ini biasanya penulis akan mengirim naskah berupa softcopy agar simple. Dan selanjutnya naskah itu akan dibawa ke rapat redaksi. Apakah naskah ini diterima penerbit atau tidak. Apabila diterima naskah akan dilanjutkan prosesnya namun apabila tidak naskah akan dikembalikan kembali pada penulis.
Dibawah ini adalah kriteria naskah yang layak untuk diterbitkan:

1.       Bermanfaat
Penulis akan berpikir untuk membuat buku yang ingin diterbitkan, apakah buku ini bermanfaat oleh pembaca atau sebaliknya. Belum tentu buku akan terbit meskipun menurut si penulis buku utu bermanfaat untuk pembaca. Selain bermanfaat biasanya buku juga harus berbau dunia bisnis. So, yang jadi pertimbangan si penerbita ada 2 hal. Manfaat dan bisnis.

2.       Mudah
Naskah seharusnya dapat mudah dipahami oleh pembaca dan gaya bahasnya juga takterlalu monoton. Pembaca akan merasa berat untuk membaca suatu buku jika pembawaan bahasanya pun susah dipahami. Selain mudah di pahami oleh pembaca, naskah juga harus mudah di garap oleh penerbit agar tidak menyebabkan kerugian pada sang penerbit.

3.       Menarik
Naskah yang ingin diterbitkan harus berbeda dengan yang lain. Ada hal yang unik dalam naskah tersebut agar dapat menarik ketertarikkan pembaca.


Selain  3 hal yang diatas ada juga yang harus diperhatikan dalam naskah agar dapat terbit, diantaranya yaitu :

a.       Sesuai dengan visi dan misi penerbit
b.      Tidak ada unsur ponografi, sara serta tidak bertentangan pada norma masyarakat
c.       Naskah yang dikasih kepenerbit harus asli tidak plagiat

Thursday, August 13, 2015

Akses Penulis Pemula – Self Publishing



Sebagai penulis pemula sering kita merasa takut untuk mengajukan karya kita kepada sang penerbit. Meskipun kita telah membuat karya yang menurut lingkungan kita menarik belum tentu menarik untuk si penerbit. Ketika ingin memberi karya kita ke penerbit sering kita berpikir “pasti ditolak (lagi)?” atau “ga akan diterima kalau ga ada orang dalam”. Namun jaman sekarang segala hal bisa kita dapati dengan mudah seperti halnya menerbitkan sebuah buku. Self Publishing atau sering disebut menerbitkan buku sendiri.

Banyak penulis pemula melalui akses Self Publishing untuk menerbitkan karyanya yang tertunda. Dengan menerbitkan melalui sistem Self Publishing ini kita dapat menerbitkan buku sesuai dengan dana yang kita mampukan. Mengapa harus sesuia dengan dana yang kita mampu? Karena menerbitkan jenis Self Publishing kita harus mengerjakan semuanya sendiri, tidak dibantu editor ataupun penerbit. Kita harus mengurus semua hal dari  editing, jenis font, besaar kecilnya font, lepar panjangnya buku, sampul, ISBN dan marketing. Dan semua itu harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit.  Belum lagi kita harus membayar percetakan yang mengerjakan buku kita.

Namun ada juga yang dapat kita sebut “keuntungan” dari Self Publishing. Tak hanya dapat menerbitkan karya kita tanpa rasa resah dan gelisa kita juga dapat keuntungan loyalti 100%. Bila terbit dalam suatu penerbit loyalti hasil penjualan buku kita akan dipotong 10% sampai 20%. 

Didalam Self Publishing juga terdapat On-Demand. On-Demand adalah mencetak buku jika ada yang pesan. Jika ingin memakai sistem ini pembeli akan lama menerima buku yang dia pesan. Kurang lebih lewat 10 hari baru buku yang dipesan akan ada dan belum lama lagi diperjalanannya. Akan memakan waktu lama namun biaya yang dikeluarkan juga tak terlalu banyak jika pakai On-Demand.




So, jika anda penulis pemula dan resah mengirimkan karyamu pada penerbit pakai sistem ini aja biar gampang. Terserah kalian ingin pakai sistem On-Demand atau Self Publishing.

KEHORMATAN SENDIRI BAGI INDONESIA – FRANKFURT BOOK FAIR (FBF)



“Buku adalah jendela dunia” “Baca adalah kunci kesuksesan” dua kata itu sering kita baca di dinding perpustakaan sekolah, maupun umum. Dari 2 kata itu dapat kita simpulkan bahwa semua kesuksesan berasal dari kebiasaan kita membaca buku. Makadari itu pada sekitar abad ke-15 setelah mesin cetak ditemukan oleh Guttenberg dibukalah pameran terbesar didunia yang dikunjungi kurang lebih 260 ribu orang dari 132 negara. Pameran buku tersebut dinamakan Frankfurt Book Fair (FBF). Pameran ini diikuti 100 negara dan disorot lebih dari 9.300 jurnalis seluruh dunia. Pameran ini juga dihadiri kurang lebih 260.000 pengunjung seluruh dunia pula.

FBF akan memilih satu negara dari 100 negara untuk menjadi tuan rumah untuk pameran FBF. Waktu untuk seleksinya pun cukup lumayan panjang karena Direktur Frankfurter itu sendiri yang memeriksa proposal seluruh negara yang mengajunkan. Beliau harus menilai kelayakan industri perbukuan setiap negara. Dan tahun ini Indonesialah yang terpilih.

Setelah terpilih sebagai Guest of Frankfurt Book Fair tahun ini, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah pameran FBF pada bulan Oktober mendatang. Menjadi tamu kehormatan FBF kita memiliki kesempatan untuk diplomasi budaya dengan cara memamerkan buku-buku anak bangsa seperti sastra, humaniora dan sains yang telah di terjemahkan kedalam bahasa Jerman dan Inggris.

Tak hanya buku saja yang dipamerkan, indonesia juga akan menampilkan kampanye seluruh budaya, Naskah Kuno, Fotografi, Arsitektur, Festival Film, serta Seminar tentang Indonesia. FBF 2015 di Indonesia ini bertemakan “17.00 Islands of Imagination”. Dan akan memamerkan kurang lebih 195 buku – 75 dalam bahasa Jerman, 100 dalam bahasa Inggris, dan sekitar 20 judul bahasa lainnya – yang masih dalam proses penerjemahaan.

Di kutip dari KompasGramedia.com ada sejumlah karya penulis indonesia yang telah dibeli oleh penerbit Jerman dan negara lainnya seperti Amba (Laksami Pamuntjak), Pilang (Leila S. Chudori), Lelaki Harimau dan Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan) akan dipamerkan beserta penulis-penilisnya juga.