Friday, July 9, 2010

Langkah Mudah Jadi Jurnalis Tanpa Harus Kuliah Publisistik




Menjadi jurnalis professional tidaklah gampang, banyak persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya harus memiliki kepribadian cerdas, energik dan berani. Hal itu dibutuhkan karena jurnalis akan berhadapan dengan orang-orang berintelektual tinggi seperti pejabat maupun birokrat. Disamping itu, jurnalis juga harus mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, tepat waktu, meskipun harus menembus medan berat seperti meliput peristiwa kerusuhan, perang, tawuran, bentrokan antar kelompok, gunung meletus, dan bencana lainnya. Makanya tidak heran jika perusahaan-perusahaan media menerapkan seleksi ketat ketika merekrut para jurnalis. Nah, bagi Anda yang mengambil kuliah non-publisistik dan memiliki cita-cita jadi jurnalis, baik jurnalis TV, online, maupun cetak, ada baiknya untuk mempersiapkan diri sebelum bekerja agar tidak kaget dengan tekanan beban kerja. Untuk itu, simaklah ulasannya berikut ini. Lampaui syarat-syarat masuknya Umumnya perusahaan-perusahaan media menerapkan persyaratan standar bagi pelamar yang ingin mengisi posisi jurnalis, diantaranya nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama kuliah minimal 2,75 dan bahkan ada juga perusahaan yang menerapkan minimal IPK 3,00. Ditambah lagi Anda harus mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, lisan maupun tulisan. Kemudian, ketika interview, biasanya Anda akan ditanya seputar pengetahuan kejurnalistikan, bahkan jangan kaget jika diminta untuk membuat contoh tulisan, artikel, berita maupun memperagakan skill lewat uji kompetensi. Apabila hasil interview dan tes Anda dinilai memuaskan, selanjutnya tinggal mengikuti psikotes. Tes ini dalam rangka mengukur kepribadiaan dan penguasaan akademik Anda lewat serangkaian isian soal yang disediakan perusahaan. Jika semuanya mampu terlewati, Anda pasti diterima menjadi jurnalis. Ikuti pelatihan-pelatihan jurnalistik Khusus untuk Anda yang masih kuliah, ada baiknya mempersiapkan diri sebelum masuk ke perusahaan media yang diinginkan lewat kegiatan seperti pers kampus, forum wartawan, komunitas jurnalis, dan pelatihan-pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh praktisi jurnalis professional. Hal ini penting untuk dapat mengenal cara kerja jurnalis, mengenal model penulisan, cara melakukan peliputan, wawancara ekslusif dan lain-lain, sehingga Anda tidak kaget lagi ketika masuk ke perusahaan media yang sudah besar. Selain bisa menambah pengetahuan tentang jurnalistik, manfaat lain dari mengikuti pelatihan jurnalistik adalah bisa saling kenal dengan para praktisi professional yang kelak bisa mereferensikan Anda bekerja di perusahaan media.



(sumber)

Menjadi jurnalis professional tidaklah gampang, banyak persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya harus memiliki kepribadian cerdas, energik dan berani. Hal itu dibutuhkan karena jurnalis akan berhadapan dengan orang-orang berintelektual tinggi seperti pejabat maupun birokrat. Disamping itu, jurnalis juga harus mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, tepat waktu, meskipun harus menembus medan berat seperti meliput peristiwa kerusuhan, perang, tawuran, bentrokan antar kelompok, gunung meletus, dan bencana lainnya. Makanya tidak heran jika perusahaan-perusahaan media menerapkan seleksi ketat ketika merekrut para jurnalis. Nah, bagi Anda yang mengambil kuliah non-publisistik dan memiliki cita-cita jadi jurnalis, baik jurnalis TV, online, maupun cetak, ada baiknya untuk mempersiapkan diri sebelum bekerja agar tidak kaget dengan tekanan beban kerja. Untuk itu, simaklah ulasannya berikut ini. Lampaui syarat-syarat masuknya Umumnya perusahaan-perusahaan media menerapkan persyaratan standar bagi pelamar yang ingin mengisi posisi jurnalis, diantaranya nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama kuliah minimal 2,75 dan bahkan ada juga perusahaan yang menerapkan minimal IPK 3,00. Ditambah lagi Anda harus mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, lisan maupun tulisan. Kemudian, ketika interview, biasanya Anda akan ditanya seputar pengetahuan kejurnalistikan, bahkan jangan kaget jika diminta untuk membuat contoh tulisan, artikel, berita maupun memperagakan skill lewat uji kompetensi. Apabila hasil interview dan tes Anda dinilai memuaskan, selanjutnya tinggal mengikuti psikotes. Tes ini dalam rangka mengukur kepribadiaan dan penguasaan akademik Anda lewat serangkaian isian soal yang disediakan perusahaan. Jika semuanya mampu terlewati, Anda pasti diterima menjadi jurnalis. Ikuti pelatihan-pelatihan jurnalistik Khusus untuk Anda yang masih kuliah, ada baiknya mempersiapkan diri sebelum masuk ke perusahaan media yang diinginkan lewat kegiatan seperti pers kampus, forum wartawan, komunitas jurnalis, dan pelatihan-pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh praktisi jurnalis professional. Hal ini penting untuk dapat mengenal cara kerja jurnalis, mengenal model penulisan, cara melakukan peliputan, wawancara ekslusif dan lain-lain, sehingga Anda tidak kaget lagi ketika masuk ke perusahaan media yang sudah besar. Selain bisa menambah pengetahuan tentang jurnalistik, manfaat lain dari mengikuti pelatihan jurnalistik adalah bisa saling kenal dengan para praktisi professional yang kelak bisa mereferensikan Anda bekerja di perusahaan media.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

0 comments:

Post a Comment